Header Ads

  • Breaking News

    Ketum PB AMI: Degradasi Moral Anak Muda Sudah Mengkhawatirkan

    Degradasi moral yang telah "menyerang" anak-anak muda pada masa-masa produktif mereka membuat Ketua Umum PB AMI, Imam Mafruddin, berkeluh kesah kepada Menpora Imam Nahrawi.

    Maka praktis pelaku bom bunuh diri adalah korban doktrin barisan paham ekstremis yang tak lagi mengindahkan keberagaman dan kebinekaan di negeri ini," -Imam Mafruddin-
    Jakarta, TjariTjariNews - Degradasi moral yang telah "menyerang" anak-anak muda pada masa-masa produktif mereka membuat Ketua Umum PB AMI, Imam Machfudin, berkeluh kesah kepada Menpora Imam Nahrawi.

    Aksi begal dan perkelahian antar-gangster yang notabene hampir seluruh anggotanya merupakan anak-anak muda semakin membuat kekhawatiran semakin tak tertahankan untuk semua pihak, tidak terkecuali Imam Mafruddin.

    Berdasarkan rilis yang diterima TjariTjariNews, yang menjadi curhatannya kepada Menpora, Imam menilai ada tiga hal yang sangat mengkhawatirkan dengan munculnya aksi-aksi tersebut.

    Pertama, degradasi moral berupa aksi begal yang akhir-akhir ini menyeruak di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya sudah sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, sebagian besar mereka adalah kelompok pemuda produktif yang seharusnya mulai meniti kehidupannya untuk masa depan diri sendiri dan negara.

    Imam pun meminta kepada semua pihak yang berkewenangan untuk  segera melakukan aksi penanganan, penyadaran, dan pembinaan.

     Hal ini, lanjut Imam, agar mereka tidak semakin dalam terjerumus dalam kesalahan-kesalan yang dilakukannya.

    Kedua, nasionalisme/ideologi Pancasila yang mulai tergerus. Dalam curhatannya, Imam menegaskan agar semua pihak terutama anak muda untuk belajar dari aksi terorisme di kampung Melayu, di mana pelakunya merupakan seorang pemuda.

    Degradasi moral yang telah "menyerang" anak-anak muda pada masa-masa produktif mereka membuat Ketua Umum PB AMI, Imam Mafruddin, berkeluh kesah kepada Menpora Imam Nahrawi.

    Imam pun menilai bahwa pelaku pemboman Kampung Melayu merupakan korban dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan keghirahan masaa remaja mereka untuk melakukan sesuatu yang sesat.

    "Maka praktis pelaku bom bunuh diri adalah korban doktrin barisan paham ekstremis yang tak lagi mengindahkan keberagaman dan kebinekaan di negeri ini," tutur Imam.

    Ketiga, pengguna narkotika dan obat terlarang yang sebagian besar adalah Pemuda, di mana para pengedar tidak lagi hanya menyasar usia dewasa yang telah memiliki penghasilan, tetapi juga mahasiswa, pelajar SLTA/SLTP, hingga siswa SD. Mereka seolah sudah akrab dengan barang haram tersebut. Hal ini harus ditanggulangi

    "Ini akan merusak mental anak bangsa dan menjadikannya sebagai generasi bangsa yang tak produktif," tegasnya.

    Hal tersebut, lanjutnya, dapat mengancam kelangsungan SDM bangsa ini ke depannya.

    Maka dalam momentum Ramdan kali ini, Imam Mafruddin mengajak serta mendukung pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk terus melakukan aksi-aksi pendampingan, pembinaan, dan pengawasan kepada pemuda melalui program programnya.

    "Sehingga kekhawatiran ini akan kita minimalisir, terlebih bulan Ramadan ini adalah momentum tepat untuk menyadarkan pemuda akan pentingnya nasib bangsa melalui peningkatan spritual demi terwujudnya pemuda bangsa yang nasionalis dan religius," ujar Imam.

    [right-side]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad