1.000 Orang Buat Petisi Pembebasan Blogger "Mother Mushroom"
Nguyen Ngoc Nhu Quynh (38)/Facebook |
Vietnam, TjariTjariNews - Seorang Blogger top Vietnam Nguyen Ngoc Nhu Quynh (38), yang lebih dikenal sebagai Mother Mushroom, dinyatakan bersalah dengan hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan melakukan propaganda terhadap negara.
Setelah menjalani persidangan yang sudah berkeputusan tersebut, pengacara Quynh pun menyatakan bahwa pihaknya masih memiliki waktu 15 hari untuk menyatakan banding.
Terkait putusan pengadilan dan tuduhan yang disematkan kepada Quynh, menjadi ikon bagi komunitas pembangkang di Vietnam, kelompok hak asasi manusia menggambarkannya sebagai tuduhan yang "keterlaluan".
Sebagaimana dilansir oleh BBC, Rezim Komunis Vietnam memang seringkali mengecam para kritikusnya.
Quynh sendiri telah ditahan sejaka Oktober 2016 saat dia mengunjungi seorang rekan aktivis di penjara.
Siapa Sebenarnya Mother Mushroom?
Quynh memulai kariernya di dunia Blogger pada tahun 2006 dengan tujuan meningkatkan kesaadaran akan ketidakadilan sosial serta menunjukkan masalah yanag muncul dalam politik juga lingkungan.
Nama tenar Bloggernya yang tidak biasa didasarkan pada julukan "jamur" untuk putri bungusnya.
Nyonya Quynh pun, sejak saat itu, mulai mendirikan jaringan Blogger Vietnam, sebuah asosiasi penulis independen.
Pada tahun 2015, dia menerima penghargaaan dari Pembela Hak Sipil (Civil Rights Defenders) yang berbasis di Swedia dan pada awal tahun ini dia dianugerahi Penghargaan Keberanian Wanita Internasional (International Women of Courage Award) oleh Departemen Luar Negeri AS - meski dia tidak dapat menghadiri acara tersebut karena penahanannya.
Ketenarannya di dalam dan di luar negeri pun turut menarik perhatian dunia atas kasus yang menjeratnya. Bahkan sehari sebelum persidangannya, Human Right Wacth pun meminta Vietnam untuk membatalkan tuduhan terhadapnya.
"Skandal di sini bukanlah yang dikatakan oleh Mother Mushroom, tetapi penolakan keras dari Hanoi untuk mencabut undang-undang kejam dan melanggar hukum yang menghukum perbedaan pendapat damai dan menodai reputasi internasional Vietnam," kata Human Right Wacth dalam sebuah pernyataan mereka.
Nguyen Ngoc Nhu Quynh (38)/Facebook |
Namun sejauh ini, sejak penahanannya, Quynh belum diizinkan melihat pengunjung dan hanya bertemu dengan pengacaranya sembilan hari sebelum persidangan.
Menurut BBC Vietnam, Quynh hanya diizinkan mengunjungi mereka pada hari Rabu dan hanya sekitar lima menit.
Setelah diadili, pengacaranya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa hukuman tersebut "terlalu berat dan tidak adil untuk terdakwa".
Putusan pengadilan itu pun kemungkinan akan memicu kecaman dalam komunitas kritikus online. Di mana para kritikus menuduh pemerintah menggunakan pengadilan tersebut untuk mengintimidasi aktivis lain, namun ada juga harapan bahwa hal itu akan menarik perhatian lebih luas pada perlakuan kasar terhadap mereka yang berani mengungkapkan kritikannya.
[left-side]
Tidak ada komentar