Energi pada Gedung dan Pengalokasiannya
Gedung menjadi sektor dengan tingkat konsumsi energi secara besar. Penggunaan energi pada gedung dapat terbagi menjadi tiga elemen utama, yaitu lighting, HVAC, dan peralatan kkantor. Pada ketiga elemen tersebut, energi yang digunakan bisa mencapai 90% dari total kebutuhan energi sebuah gedung.
Pembangunan energi sebuah gedung tergantung dari fungsi utama gedung tersebut. Beberapa tipe gedung yang mengonsumsi energi yang besar anatara lain:
1. Gedung Perkantoran
2. Gedung Komersial
3. Rumah Sakit
4. Hotel
Meski sama-sama mengonsumsi energi yang besar, tetapi karakteristik dari masing-masing tipe gedung akan berbeda. Berikut sedikit penjelasan tentang karakteristik penggunaan energi gedung perkantoran.
Karakteristik Konsumsi Energi Gedung Perkantoran
Dari total energi pada gedung perkantoran, penggunaannya didominasi oleh penggunaan HVAC serta penerangan.
HVAC menempati urutan pertama dalam konsumsi energi, yaitu mencapai 50-60%, sedangkan penerangan dan peralatan kantor menempati urutan kedua dalam penggunaan energi yang sebesar 25-30%. Sementara sisanya digunakan untuk utilitas lain yang menjadi penunjang, seperti pompa air, lift, dan lain sebagainya.
Pada gedung perkantoran, penggunaan nergi pada hari-hari libur dan malam hari mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari kerja atau jam kerja. Sebab, pada saat-saat tersebut praktis gedung berada dalam keadaaan kosong dengan occupacy yang nyaris mendekati angka nol. Penggunaan energi pada saat tersebut hanya dialokasikan untuk peralatan yang harus terus hidup, seperti server komunikasi serta penggunaan lampu eksterior pada malam hari.
Pada grafik di atas terlihat penggunaan energi pada hari dan jam kerja mulai mengalami kenaikan pada pukul 06.00 - 07.00 dam mencapai maksimum pada pukul 11.00. Penurunan terjjadi pada waktu pulang kerja, yakni pukul 15.00-16.00. Sementara penggunaan energi minimu tercapai pada pukul 24.00 hingga pukul05.00.
Pada grafik di atas terlihat penggunaan energi pada hari libur yang cenderung statis jika dibandingkan dengan penggunaan energi pada hari dan jam kerja.
Penggunaaan air panas pada gedung perkantoran cenderung sangat sedikit jika dibandingkan dengan tipe gedung lain, seperti rumah sakit, hotel, dan gedung komersial. Untuk itu, penggunaan air panas pada gedung perkantoran cenderung diabaikan.
Gedung perkantoran memiliki rasio kaca terhadap dinding yang lebih besar dibandingkan tipe gedung lainnya. Oleh karena itu, efek dari radiasi solar sangat berpengaruh terhadap tingkat penggunaan energi, khususnya energi untuk mesin pendingin ruangan.
Dengan berkembangnya automatisasi pada peralatan-peralatan kantor, konsumsi energi pada sektor ini tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan tipe gedung lain.
Komponen Penggunaan Energi Pada Gedung Perkantoran
Konsumsi penggunaan energi pada gedung perkantoran dapat dibagi menjadi enam kategori, yang penggunaanya dalam skala besar.
Kategori Penggunaan Energi | Konsumsi Utama | |
Item | Detail | |
Heat Source | Heat Source Equoment | Chiller, water chiller, boiler |
Auxilary Equipment Power | Chilled water pump, cooling tower | |
Heat Transfer | Water Transfer | Chiled water secondary pump |
Air Trasnfer | Fan coil unit, air conditioning | |
Hot Water Suplay | Heat Source Equipment | Circulation pump |
Lightning, Outles | Lightning | Lampu |
Outles | Peralatan Kantor | |
Power | Ventilation | Fan area parking |
Water Supplay | Pompa air | |
Elevator | Lift, eskalator | |
Lain-lain | Lain-lain | Lain-lain |
Komponen penggunaan energy di atas dominan terjadi pada saat masuk jam kerja, sedangkan pada hari libur atau malam hari komponen-komponen tersebu berkerja sebaliknya, yaitu tidak menggunakan energy secara besar.
Tidak ada komentar