Google Tandai Tahun Kabisat dengan Doodle Lucunya
Tanggal 29 Februari sebagai penanda tahun kabisat turut dirayakan Google lewat Doodle. Di bagian awal, gambar serupa rumput dan kelinci tertidur merupakan figur yang menyambut pengguna sang mesin telusur raksasa pada Senin (29/02/2016). Namun setelah memilih tanda play di bagian tengah, maka 'kelinci 29' tiba-tiba muncul dan segera saja menempati rongga di antara si 28 dan 1. Terlepas dari persembahan unik Google, berikut 5 fakta aneh nan mengagumkan tentang tahun kabisat yang dimuat yang dilansir IB Times.
Pertama
Tanggal 29 Februari disebut warga Irlandia sebagai Hari Bujang, di mana pada waktu tersebut, perempuan diperbolehkan melamar lelaki. Tradisi ini diperkenalkan oleh Ratu Skotlandia, Margaret, di tahun 1288. Apabila laki-laki menolak lamaran itu, maka ia akan didenda dengan sebuah ciuman, gaun sutra, dan dua belas pasang sarung tangan.
Legenda St. Bridget diikuti oleh Ratu Margaret dari Skotlandia. Pada tahun 1288, ketika sang ratu baru berusia 5 tahun, ia mengungkapkan tanggal 29 Februari seharusnya menjadi hari kebesaran bagi wanita. Wanita dapat melamar siapa pun pria yang mereka inginkan.
Selain itu, pria yang menolak lamaran harus membayar denda, seperti yang dilakukan St. Patrick, yakni memberi ciuman dan gaun sutra.
Kedua.
Demi menumbuhkan kepercayaan orang pribumi Jamaika, Christopher Columbus menggunakan gerhana bulan yang terjadi pada 29 Februari 1504. Columbus membual soal Tuhan yang akan menghukum warga setempat dengan cara mewarnai bulan jadi merah. Selama gerhana berlangsung, ia mengatakan, Tuhan hendak mengakhiri hukuman jika penduduk mau bekerja sama dengannya.
Ketiga
Ketika mungkin sebagian besar masyarakat dunia ingin mengabadikan tanggal 29 Februari lewat berbagai perayaan berkesan, termasuk menikah, warga Yunani malah punya pandangan lain. Satu dari lima pasangan yang telah bertunangan cenderung enggan menikah di tahun kabisat. Mereka percaya itu merupakan kesialan.
Keempat.
Bukan lagi soal pasangan hidup, tahun kabisat mendatangkan kepercayaan berbeda bagi warga Rusia. Pribumi negara yang terkenal dengan suhu bekunya tersebut yakin, tahun kabisat hendak mendatangkan pola cuaca yang lebih parah dari waktu lain dan meningkatkan risiko meninggal.
Kelima
Bergeser ke arah timur, di Taiwan anak perempuan yang sudah menikah punya tradisi tertentu di tahun kabisat. Pada waktu tersebut, anak perempuan akan berbondong-bondong pulang ke rumah orang tua. Perbuatan tersebut di dasari keyakinan, kedatangan mereka bisa membuat kesehatan para orang tua membaik dengan membawa mie kaki babi.
Keenam
Ada kepercayaan siapa pun yang lahir pada tanggal 29 Februari. Mereka akan meninggal di tanggal yang sama. Salah satunya dialami James Milne Wilson, pemimpin ke-8 negara Tasmania. Ia lahir pada 29 Februari 1812 dan meninggal pada 29 Februari 1880.
Ketujuh
Tidak semua tahun berakhiran seratus adalah Tahun Kabisat. Menurut penanggalan Gregorian, tahun 2000 adalah Tahun Kabisat, begitu juga dengan tahun 1600, tapi 1700, 1800 dan 1900 bukanlah kabisat. Hal itu menimbulkan definisi baru tentang Tahun Kabisat, yakni tahun yang habis dibagi 400.
Kedelapan
Perayaan Ulang Tahun Kabisat. Di Hong Kong, ulang tahun resmi bagi mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari adalah 1 Maret, sementara di New Zealand, para leapling merayakan ulang tahun di tanggal 28 Februari.
Kesembilan
Menikah di Tahun Kabisat Akan Bawa Nasib Buruk. Di Yunani, pasangan justru menolak menikah di Tahun Kabisat karena mereka percaya itu akan membawa nasib buruk. Kepercayaan itu juga dianut warga Italia. Ada peribahasa Italia yang menyebut, “Anno bisesto, anno funesto” yang berarti Tahun Kabisat, tahun sial.
Pertama
Tanggal 29 Februari disebut warga Irlandia sebagai Hari Bujang, di mana pada waktu tersebut, perempuan diperbolehkan melamar lelaki. Tradisi ini diperkenalkan oleh Ratu Skotlandia, Margaret, di tahun 1288. Apabila laki-laki menolak lamaran itu, maka ia akan didenda dengan sebuah ciuman, gaun sutra, dan dua belas pasang sarung tangan.
Legenda St. Bridget diikuti oleh Ratu Margaret dari Skotlandia. Pada tahun 1288, ketika sang ratu baru berusia 5 tahun, ia mengungkapkan tanggal 29 Februari seharusnya menjadi hari kebesaran bagi wanita. Wanita dapat melamar siapa pun pria yang mereka inginkan.
Selain itu, pria yang menolak lamaran harus membayar denda, seperti yang dilakukan St. Patrick, yakni memberi ciuman dan gaun sutra.
Kedua.
Demi menumbuhkan kepercayaan orang pribumi Jamaika, Christopher Columbus menggunakan gerhana bulan yang terjadi pada 29 Februari 1504. Columbus membual soal Tuhan yang akan menghukum warga setempat dengan cara mewarnai bulan jadi merah. Selama gerhana berlangsung, ia mengatakan, Tuhan hendak mengakhiri hukuman jika penduduk mau bekerja sama dengannya.
Ketiga
Ketika mungkin sebagian besar masyarakat dunia ingin mengabadikan tanggal 29 Februari lewat berbagai perayaan berkesan, termasuk menikah, warga Yunani malah punya pandangan lain. Satu dari lima pasangan yang telah bertunangan cenderung enggan menikah di tahun kabisat. Mereka percaya itu merupakan kesialan.
Keempat.
Bukan lagi soal pasangan hidup, tahun kabisat mendatangkan kepercayaan berbeda bagi warga Rusia. Pribumi negara yang terkenal dengan suhu bekunya tersebut yakin, tahun kabisat hendak mendatangkan pola cuaca yang lebih parah dari waktu lain dan meningkatkan risiko meninggal.
Kelima
Bergeser ke arah timur, di Taiwan anak perempuan yang sudah menikah punya tradisi tertentu di tahun kabisat. Pada waktu tersebut, anak perempuan akan berbondong-bondong pulang ke rumah orang tua. Perbuatan tersebut di dasari keyakinan, kedatangan mereka bisa membuat kesehatan para orang tua membaik dengan membawa mie kaki babi.
Keenam
Ada kepercayaan siapa pun yang lahir pada tanggal 29 Februari. Mereka akan meninggal di tanggal yang sama. Salah satunya dialami James Milne Wilson, pemimpin ke-8 negara Tasmania. Ia lahir pada 29 Februari 1812 dan meninggal pada 29 Februari 1880.
Ketujuh
Tidak semua tahun berakhiran seratus adalah Tahun Kabisat. Menurut penanggalan Gregorian, tahun 2000 adalah Tahun Kabisat, begitu juga dengan tahun 1600, tapi 1700, 1800 dan 1900 bukanlah kabisat. Hal itu menimbulkan definisi baru tentang Tahun Kabisat, yakni tahun yang habis dibagi 400.
Kedelapan
Perayaan Ulang Tahun Kabisat. Di Hong Kong, ulang tahun resmi bagi mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari adalah 1 Maret, sementara di New Zealand, para leapling merayakan ulang tahun di tanggal 28 Februari.
Kesembilan
Menikah di Tahun Kabisat Akan Bawa Nasib Buruk. Di Yunani, pasangan justru menolak menikah di Tahun Kabisat karena mereka percaya itu akan membawa nasib buruk. Kepercayaan itu juga dianut warga Italia. Ada peribahasa Italia yang menyebut, “Anno bisesto, anno funesto” yang berarti Tahun Kabisat, tahun sial.
Tidak ada komentar