Header Ads

  • Breaking News

    Wacana Rektor Dipilih Presiden Terus Bergulir

    Agus menilai, dilihat dari aspek demokratisasi, hal tersebut melampaui demokratisasi dan otonomi kampus.
    Agus Sjafari, salah satu Akademisi Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta)
    Serang - Wacana Pemilihan Pimpinan Tertinggi di Kampus (Rektor) oleh Presiden semakin serius dilakukan Pemerintah. Salah satu alasan yang cukup kuat untuk pemerintah menangani ini adalah tanggung jawab rektor dan pemerintah terkait kekawaatiran akan adanya ideologi selain Pancasila yang menyusup ke dunia pendidikan.

    Pun penyeragaman eselonisasi yang disetarakan dengan Dirjen menjadi alasan lain kenapa wacana tersebut terus digulirkan.

    Wacana ini juga menjadi perbincangan yang sangat hangat dan serius di kalangan akademisi Banten, Menurut Agus Sjafari, salah satu Akademisi Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta), terkait dengan adanya wacana tersebut, Untirta belum mengambil sikap, dan saya sendiri pun tidak berhak untuk menyatakan mewakili Untirta, " ujarnya, Minggu (04/06/2017)

    Agus menilai, dilihat dari aspek demokratisasi, hal tersebut melampaui demokratisasi dan otonomi kampus.

    Agus menilai, dilihat dari aspek demokratisasi, hal tersebut melampaui demokratisasi dan otonomi kampus."Harapan saya pribadi bahwa Presiden tidak terlalu jauh mengatur perguruan tinggi, aturan yang selama ini berjalan di mana pemilihan rektor terdapat 35%  menteri sudah cukup baik, dan pada dasarnya tidak ada yang signifikan jika memang dipaksakan," jelasnya.

    Lanjut pria yang biasa di sapa agus, melihat wacana tersebut kita lihat dari sisi aspek Demokratisasi hal tersebut melampaui demokratisasi dan otonomi kampus.

    "Jika dikaitkan secara politis, saya pribadi menduga ada kepentingan politik 2019," tambah Akademisi yang juga pengamat politik Banten itu. (YP)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad