Chelsea Islan Belajar Banyak dari "When You Wish Upon a Sakura"
Terlibat dalam produksi film kolaborasi Indonesia dan Jepang, aktris cantik Chelsea Islan menuturkan mendapatkan beberapa pelajaran penting, salah satunya soal disiplin.
Chelsea juga mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam produksi film "When You Wish Upon a Sakura" juga mengajarkan dirinya menjadi aktor yang profesional, belajar disiplin, dan menjadi orang yang lebih menghargai waktu.
"Selesai (syuting film) on time, mulai on time," kata dia di Jakarta, Rabu (23/03/206).
Pemeran utama film "Di Balik 98" itu juga mengaku belajar memanfaatkan waktu istirahat saat syuting dari Shu Watanabe, salah satunya aktor Jepang yang menjadi lawan mainnya di "When You Wish Upon a Sakura".
"Saya belajar tentang akting, harus bisa menyesuaikan diri dengan setiap adegan. Saya belajar kalau break syuting, mereka (aktor di Jepang) justru membaca skript (naskah). Di mindset harus saya belajar membaca (naskah saat istirahat), fokus, dan commit," tutur Chelsea, sebagaimana dikutip Antara.
Dia mengaku terkesan dengan pengalaman pertamanya bermain di film hasil produksi luar negeri (Jepang). Selain itu, ia juga memuji lawan mainnya, Shu yang mampu berperan secara profesional.
"Saya senang ini pengalaman pertama berkolaborasi dengan film produksi internasional. Menyenangkan bekerja sama dengan Shu," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Shu pun berharap kolaborasi pertamanya, sebagai wakil Jepang dengan Chelsea (wakil Indonesia) bisa mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.
"Harapan saya, semoga hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia semakin erat, karena saat ini memang ini cukup dekat, sekalipun ada jarak dari segi bahasa dan budaya, misalnya," tutur Shu.
"When You Wish Upon a Sakura" sendiri berkisah mengenai seorang gadis yang tinggal di Yogyakarta, Elliana yang memiliki mimpi untuk dapat pergi ke Jepang.
Elliana memiliki rasa penasaran dengan bunga Sakura karena lukisan pohon Sakura yang diberikan oleh neneknya.
Rasa penasaran dengan bunga Sakura pula yang mendorong Elliana untuk berkenalan dengan seorang pria Jepang bernama Ryo di Facebook.
Persahabatan mereka terus terjalin hingga Elly dan sahabatnya Wiwiek mendapatkan hadiah liburan ke Jepang. Ryo pun ikut menemani keduanya keliling Tokyo.
Kedekatan Elliana dan Ryo membuat keduanya jatuh cinta. Luka sebagai korban gempa bumi di tempat tinggal keduanya serta impian yang tumbuh karena persitiwa tersebut pun menjadi ikatan bagi mereka.
Pemeran Elliana, Chelsea Islan, memiliki jawaban yang sama dengan Rina bahwa film ini berpesan agar anak-anak muda terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya.
- See more at: http://www.zonalima.com/artikel/7742/Chelsea-Islan-Belajar-Banyak-dari-When-You-Wish-Upon-a-Sakura/#sthash.PKTcb68c.dpuf
Tidak ada komentar