Komunitas Lentera Ilmu Gelar Diskusi Radikalisme dan Buka Bersama
Tangerang - Dalam rangka acara buka bersama dan Diskusi Radikalisme yang di gelar oleh komunitas lentera ilmu. Diskusi ini terbuka lebar untuk semua para aktifis Tangerang. Kegiatan diskusi ini rutin dilakukan hari sabtu dan minggu. Minggu (11/6)
Komunitas lentera ilmu adalah komunitas yang bergerak didalam literasi, awalnya nama lentera ilmu itu tercetus atas benak kami yang merasa bahwa literasi mulai gelap dibumi Indonesia, lalu kami pakai nama lentera dengan pemahaman bahwa kita butuh ilmu seperti lentera yang tidak terlalu terang (menyilaukan atau membuat kita sombong), lentera juga tidak terlalu gelap (buta akan ilmu dan permasalah sosial), tapi lentera itu menerangi secara cukup (tidak memenuhi yang sudah utuh atau seimbang, bahwa setelah kita membaca kita harus menulis untuk pemahaman yang sempurna (budaya Literasi).
Kegiatan Dialog terbuka kali ini dengan tema Menangkal Paham Radikalisme Dikalangan Pemuda. Mengundang Narasumber Bapak Akbarudin S.Sy sebagai Ketua PW IPNU Banten dan Bpk roni surya Negara. Di Gedung Pemuda KNPI Kota Tangerang.
Dalam sambutan Ketua Pelaksana syaefulloh mengatakan, Di kesempatan isi saya melihat banyak sekali marak aksi terror yang terjadi beberapa hari ini. Dengan banyaknya aksi terorr, ini menimbulkan keresahan masyarakat dan ada lagi isu-isu aksi gangster yang marak dan itu pelaku nya pemuda. kita sebagai pemuda harus memahami secara menyeluruh dan meningkatkan wawasan kebangsaan dikalangan pemuda dan kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. ujarnya"
Menurut Akbarudin selaku narasumber, Pemuda hari ini harus mampu menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa. Kita ketahui bersama, hari ini ada organisasi yang anti Pancasila. silahkan keluar dari Negeri ini. Pancasila sudah final, tidak usah di perdebatkan lagi, dan sebagai pewaris sejarah sekaligus peradaban bangsa indonesia yang majemuk dan toleransi.
Lanjut Pria yang disapa Akbar yang juga sebagai Ketua PW IPNU Banten mengatakan, Dalam hal ini harus ada pendidikan formal ataupun non formal, dalam dunia pendidikan dalam berbasis keagamaan dan ideologi kebangsaan tentang belajar mengembangkan dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila, agar tidak terjadi kesenjangan ideologi berbangsa dan bernegara, radikalisme dan terorisme sesungguhnya adalah akar persoalan bangsa dan musuh bersama.
radikalisme menurut beliau masih buram secara definisi dan itu bisa kita artikan dari bagaimana cara kita melihat dari sudut pandang kita masing masing, tidak bisa kita mengartikan radikalisme dari sudut pandang kita melihat atau mengutip dari perkataan atau tulisan salah satu tokoh, sebelum kita memusuhi paham radikalisme sebaiknya mari kita sama sama luruskan pikiran kita dan kita temui terlebih dahulu definisi radikalisme, agar kita tidak saling menuduh dan mengkafir kafirkan seseorang.
Menambahkan Roni Suryanegara, bahwa Radikalisme memang harus diberantas dan tidak layak paham tersebut diaplikasikan di Negara ini yaitu Negara Indonesia. Mari sebagai Anak Bangsa, kita perkuatan persatuan dan persaudaran untuk NKRI.
Tidak ada komentar