Tuesday, June 17.

Header Ads

  • Breaking News

    Indonesia Dilintasi Fenomena "Minimoon" pada Jumat Malam

    Pada fenomena "minimoon", bulan akan mencaapai titik terjauhnya yaitu sekira 406.401 kilometer, sekira 50.000 kilometer lebih jauh  daripada "supermoon"

    Setelah fenomena "supermoon" yang beberapa waktu lalu melintasi Indonesia, fenomena bulan dalam titik terjauh dari bumi atau yang sidebut "minimoon" akan dapat dilihat ole masyarakat Indonesia pada Jumat (09/06/2017) malam.

    "Ya benar. (Minimoon) Setiap tahun dengan pergeseran waktu sekitar 1 bulan 18 hari lebih lambat setiap tahun. Kalau tahun ini terjadi 9 Juni 2017, tahun depan 27 Juli 2018," tutur ketua LAPAN Thomas Djamaluddin.

    Berkebalikan dengan fenomena "supermoon", fenomena "minimoon" akan memperlihatkan bulan lebih kerdil dan lebih redup. Fenomena tersebut pun akan mengalami perlambatan 1 bulan 18 hari dari tahun-tahun sebelumnya.

    "Minimoon adalah kebalikan supermoon. Minimoon ketika purnama pada jarak terjauh. Purnama besok tergolong minimoon. Itu dapat teramati di seluruh dunia yang bisa melihat purnama," ujarnya, sebagaimana dikutip detik.com.

    Pada fenomena "minimoon", bulan akan mencaapai titik terjauhnya yaitu sekira 406.401 kilometer, sekira 50.000 kilometer lebih jauh  daripada "supermoon" yang sempat disambut semarak oleh rakyat Indonesia juga turis dan peneliti asing pada 25 Mei lalu.

    Pada saat fenomena "minimoon" terjadi, bulan akan terlihat lebih kecil 7 persen jika dibandingkan dengan ukuran normalnya.

    Thomas menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi karena orbit bulan yang mengelilingi bumi tidak berbentuk bulat, melainkan elips, yang membuatnya berjarak lebih jauh dari biasaanya, hanaya pada masa tertentu.

    Seperti yang kita ketahui bahwa sama seperti bumi, bulan juga berotasi pada porosnya dan berevolusi mengelilingi bumi.

    [left-side]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad