Evolusi Embrio dari Kacamata Ernst Haeckel
Ernst Haeckel merupakan ahli biologi, seniman, dan filsuf yang lahir di Prusia pada tahun 1830-an, yang menjadi kunci peranan dalam penyebaran Darwinisme di Jerman.
Haeckel sangat terpesona pada embriologi dan dia pun pernah mencoba menggambarkan beberapa perbandingan paling luar biasa dari embrio vertebrata pada zamannya. Gambar-gambar ini dicetak dan disalin secara luas, baik untuk memperdebatkan teori evolusioner Haeckel yang kontroversial atau untuk menghilangkan kesalahannya.
Ide Haeckel yang paling berpengaruh dan terkenal hingga sekarang adalah hukum biogenetiknya, yang dirangkum dalam ungkapan "ontogeny recapitulates phylogeny (ontogeni rekapitulasi filogeni)" - dengan kata lain, embrio organisme berkembang melalui tahap perkembangan yang mencerminkan sejarah evolusionernya.
Menurut teori ini, embrio dari spesies yang lebih maju - misalnya, manusia - akan melewati tahap di mana mereka menunjukkan karakteristik orang dewasa dari nenek moyang mereka yang lebih primitif (seperti insang ikan atau ekor monyet).
Hukum biogenetik populer di kalangan ilmuwan saat ini, termasuk Darwin, dan Haeckel menggunakan gambar embrio untuk mendukung teorinya sendiri. Buku teks tentang embriologi komparatif, Anthropogenie - di mana dia menerbitkan beberapa ilustrasi embrio yang paling terkenal - dikhususkan untuk gagasan ini, kata Nick Hopwood, sejarawan sains dan kedokteran di Universitas Cambridge dan penulis "Haeckel’s Embryos: Images, Evolution and Fraud, published in 2015" (Embryos Haeckel: Images, Evolusi, dan Penipuan, terbit tahun 2015).
Sejumlah ilmuwan yang sezaman dengan Haeckel, seperti Wilhelm Her Sr., seorang ahli anatomi Swiss, menantang hukum biogenetik dan menuduh bahwa gambar Haeckel mengandung ketidakakuratan dan representasi yang menyesatkan. Salah satu tuduhan tersebut adalah bahwa Haeckel telah "mencetak ulang" satu potong kayu untuk membuat ilustrasi mamalia, seekor burung, dan seekor reptil di buku pertamanya, "Natürliche Schöpfungsgeschichte". Haeckel pun mengakui malapraktik tersebut dan meminta maaf dalam edisi selanjutnya dari buku itu.
Silsilah Manusia Menurut Ernst Haeckel, 1874
Gambar embrio karya Haeckel beredar luas. Gambar-gambar tersebut muncul di beberapa buku teks biologi sekolah menengah dan perguruan tinggi pada pertengahan abad ke-20 di Amerika Serikat. Namun, seringkali gambar-gambar tersebut justru merujuk pada nama ahli biologi dan fisiologi evolusioner Kanada-Inggris, George John Romanes, yang sebenarnya telah menyalin karya Haeckel.Penulis dan penerbit menggunakan faksimili Romanes untuk membantah teori Haeckel sendiri, tanpa menyadari bahwa Haeckel sendiri telah menarik konten aslinya, kata Hopwood.
Pada tahun-tahun berikutnya, gambar asli Haeckel muncul kembali, kali ini dalam literatur biologi perkembangan, yang sering kali memperdebatkan persamaan di antara spesies selama pertumbuhan embrio. Meskipun ahli biologi masih mengkritik gambarnya karena mengandung ketidakakuratan, gagasan tentang kesamaan karakteristik dengan nenek moyang lebih erat dan sejalan dengan apa yang dipercayai para ilmuwan hari ini.
"Kami sekarang berpikir bahwa embrio tidak hanya menyerupai orang dewasa dari spesies leluhur, tapi juga, embrio (itu sendiri adalah) spesies leluhur," Michael Richardson, seorang Profesor Zoologi Perkembangan Evolusioner di Universitas Leiden di Belanda, tulisnya kepada thescientist.
Dia pun menambahkan, masih ada kepercayaan di antara ahli biologi bahwa "periode phylotypic", ketika embrio berbagi kesamaan yang kuat di antara spesies, (ada) seperti yang sering ditunjukkan oleh Haeckel di deretan manuskripnya. Namun, menurut Richardson, bukti lebih baru menunjukkan kesamaan pada tingkat molekuler.
"Saya pikir ini menarik bahwa gambar [Haeckel] adalah beberapa gambar paling kontroversial dalam sejarah sains, namun menjadi beberapa yang paling sering digunakan," kata Hopwood.
[left-side]
Tidak ada komentar